FILSAFAT
PERTENGAHAN DI BARAT
A.Pendahuluan
Manusia merupakan ciptaan tuhan tercangih
(qs.17:70). Memiliki banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya.kelebihan
yang paling utama adalah akar (rasio) nya. Betapa tidak dengan akal manusia memiliki
rasa ingin tahu yang diaktualisasikan dalam bentuk bertanya. Melalui rasio
manusia mampu memberikan jawaban jawaban terhadap aneka pertanyaan yang
diajukan. Manusia yang bertanya dan manusia pula yang menjawab.
Dewasa
ini kita telah mengetahui bahwa filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak dialami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari
solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi
tertentu.
Dalam membangun tradisi filsafat, banyak orang mengajukan
pertanyaan yang sama , menanggapi, dan meneruskan karya karya pendahulunya, sesuai dengan latar belakang
budaya. Dewasa ini filsafat bisa dibagi menjadi dua kategori besar menurut latar
belakang agama . Menurut wilayah filsafat dibagi menjadi :filsafat barat, filsafah timur, filsafah timur tengah. Adapun
menurut latar belakang agama,filsafat budha,filsafat hindu,filsafat Kristen,
filsafat islam.
Dalam makalah ini , kami ingin
menjabarkan bagaimana latar belakangdan sejarah filsafat scolastik barat.karakteristik filsafat
sco lastik barat , periode patristic dan scolastik beserta tokoh –tokoh
dan pemikirannya dan pengaruhnya terhadap logika agama dan kebenaran .
B. Latar belakang sejarah filsafat
scolastik
Filsafat pada abad
pertengahan merupakan suatu arah pemikiran yang berbeda sekali dengan arah
pemikiran dunia kuno. Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang
baru sekali di tengah – tengah suatu rumpun
bangsa yang baru, yaitu bangsa eropa barat. filsafat yang baru ini disebut
scolastik. Sebutan scolastik mengungkapkan , bahwa ilmu pengetahuan abad
pertengahan diusahakan oleh sekolah- sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada
tuntutan pengajaran disekolah-sekolah itu. Semula skolastik timbul di biara
–biara tertua digallia selatan.dari biara-biara Gallia selatan itu pengaruh
skolastik keluar sampai Irlandia , di Neverland dan di Jerman. Kemudian scolastik timbul
disekolah –sekolah kapittel ,yaitu sekolah sekolah yang dikaitkan dengan gereja.[1]
Filsafat abad pertengahan juga
dapat dikatakan sebagai abad gelap. Pendapat ini didasarkan pada pendekatan
sejarah gereja. Memang pada saat itu tindakan gereja sangat membelenggu
kehidupan manusia sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang
bertentang dengan ajaran gereja, maka orang yang mengemukakannya akan mendapat
hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya penyelidikan – penyelidikan
berdasarkan rasio terhadap agama.
Kelompok patrisme berkembang
mulai abad 1 sampai 5 M. Kemudian pada abad 6 dan 7 M, seiring dengan kekacauan
menyebabkan terjadinya imigrasi besar besaran sehingga perhatikan kepada ilmu
dan filsafat terhenti. Kegiatan filsafat baru muncul kembali pada abad 8, yaitu
pada masa kekuasaan Karel agung (742-824) dan sejak saat ini filsaha Kristen
berubah nama menjadi scolastik.
Istilah skolastik berasal dari
bahasa latin “scolastik” yang berarti murid, sebagai suatu gerakan filsafat dan keagamaan yang berupa mengadakan sintesa
antara akal dan budi manusia dengan keimanan atau menerapkan metafisika yunani
kedalam keyakinan kristiani. Metode yang digunakan ialah disputatio, yaitu
membandingkan argumentasi
di antara yang pro dan kontra (siketnon)[2].
C.KARAKTERISTIK FILSAFAT
PERTENGAHAN BARAT
Ciri-ciri filsafat pertengahan dibarat
yaitu:
1. Tindakan
gereja sangat membelenggu kehidupan manusia sehingga para ahli fikir saat itu
tidak memiliki kebebasan untuk berfikir. Masa ini penuh dengan dominasi gereja
yang bertujuan untuk membimbing umat kea rah hidup yang saleh. Namun, disisi
lain, dominasi gereja ini tanpa memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang
mempunyai perasaan, pikiran, keinginan dan cita-cita untuk menentukan masa
depan sendiri.
2. Berfilsafat
didalam lingkungan ajaran aristoteles
3. Dikenal
aliran patristic dan skolastik
Masa patristic alalah masa yang didominasi oleh
gereja. Para pemimpin gereja dipilih dari golongan atas atau ahli piker, dari
golongan ahli pikir inilah menimbulkan sifat yang beragam pemikirannya. Mereka
ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya. Masa scolastik
adalah masa yang didominasi oleh sekolah. Perkataan scolastik merupakan corak
khas dari sejarah fisafat abad pertengahan. Filsafat scolastik adalah filsafat
yang mempunyai corak semata-mata agama.
Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai
suatu masa yang penuh dengan upaya menggiringi manusia kedalam kehidupan sitem
kepercayaan yang picik dan fanatic dan menerima ajaran gereja secara membabi
buta. Karena itu perkembangan ilmu pengetahuan terlambat, masa ini penuh dengan
dominasi gereja , yang tujuannya untuk membimbing umat kearah hidup yang shaleh. Namun disisi lain, dominasi gereja ini tidak
memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai perasaan , fikiran ,
keinginan dan cita-cita
untuk menentukan masa depannya sendiri. Periode
pada abad
pertengahan ini dibagi menjadi dua yaitu: periode partistik dan periode
skolastik. Skolastik dibagi kepada skolastik awal, skolastik puncak dan
skolastik akhir.[3]
D.Periode patristic dan scolastik beserata
tokoh –tokoh filsafat dan pemikirannya
1.
Periode
patristik
Istilah patristic berasal dari bahsa latin, “peter” yang
berarti bapak . Adapun yang dimaksud
bapak disini adalah para pemimpin gereja. Ketika peradaban Yunani sudah tersebar dikalangan mereka, para ahli
fikir dari pemimpin gereja berbeda pendapat mengenai perlu-tidaknya filfafat
yunani digunakan di kalangan pemimpin
gereja . pada waktu itu para pemimpin gereja sangat mewarnai corak kehidupan
masyarakat karena merekalah yang dapat mengeluarkan peraturan-peraturan gereja
sebagai pengamalan terhadap ajaran
ajaran tuhan.
Perbedaan ahli pikir
dalam menghadapi masalah perlu-tidaknya filsafat yunani digunakan oleh para
pemimpin gereja untuk ikut mewarnai peraturan peraturan atau kebijaksanaan yang
mereka keluarkan, memunculkan 2 pendapat berbeda.
A.
Pertama:
segolongan orang yang menolak filsafat yunani dengan alasan bahwa mereka sudah
mempunyai sumber kebenaran yaitu firman
tuhan
B.
Kedua :
segolongan orang menerima filsafat yunani ,
dengan alasan bahwa mereka ialah
bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran , yaitu firman tuhan, tidak ada
jeleknya menggunakan filsafat yunani , dengan hanya mengambil metodenya
saja(tata cara berfikir)[4]
1.1Tertulianus
A. RIWAYAT HIDUP
Seseorang
yang ketika itu berpengaruh besar dalam alam pikiran partristik ialah
Tertulianus (160-222) .ia dilahirkan di Kartigo dan kemudian memeluk agama
Kristen di Roma. Tidak ada angka pasti mengenai tahun kelahiran Tertulianus.
Ada sumber yang menyebutkan bahwa ia dilahirkan sekitar tahun 150. Sumber lain
menyebutkan da lahir sekitar tahun 200, sedangkang yang lain menyebutkan
kelahirannya antara 150 dan 160. Namun, yang jelas ia dilahirkan di Kantago,
dari keluarga kafir. Nama lengkapnya adalah Quintus Septimius Florens
Tertualianus, ayahnya adalah seorang komandan tentara Romawi yang mendorongnya
untuk mempelajari hokum. Keahliannya dibidang hokum inilah yang kemudian
memberinya kemampuan mematikan dalam melawan praktek tidak adil dalam menghukum
mati orang-orang beriman , hanya karena mereka Kristen. Bila mengamati
karya-karya tulisnya memang bisa disimpulkan bahwa tertualianus memiliki pendidikan
yang sangat baik. Dia disebutkan mendapatkan pendidikan di Homerus. Meski
demikian dia lebih tertarik pada filosofi, sejarah, sains, dan pengetahuan
mengenai baranf-barang antic daripada puisi. Dan ia meninggal pada tahun 222 M.
B. Pokok Pemikirannya
Filsafat adalah sesuatu yang tidak
perlu karena wahyu Tuhan sudahlah cukup, menurutnya bahwa Tuhan adalah pemenang
kekuasaan dan peraturan. Kepatuhan kepada Tuhan merupakan kewajiban. Bila
menentang Tuhan kita akan masuk neraka dan neraka benar-benar ada oleh karna
itu tertualianus tidak membuthkan filsafat. Wahyu Tuhan sudah cukup. Tapi pada akhirnya dia juga menerima filsafat dia
mengambil filsafat apabila perlu saja.
Dan
dalam buku lain kami menemukan pemikirannya yang berupaya menjauhkan jarak
antara agama dan filsafat , sekaligus menolak kebenaran filsafat. Tertulianus mengatakan”kebenaran
wahyu telah mencukupi bagi orang Kristen, sehingga tidak memerlukan lagi
kebenaran filsafat” selanjutnya beliau
mengatakan “ tidak ada hubungan antara
teologi dengan filsafat, antara Yerusalem dan Athena , antara gereja dan
akademik dan antara Kristen dan bidat “ Namun demikian, beliau tidak menolak metode berfikir
yang resionalistik.[5]
Tertulianus
melihat filsafat hanya dimensi praktisnya saja, dan ia menerima filsafat
sebagai cara atau metode berfikir untuk memikirkan kebanaran, keberadaan tuhan
beserta sifat – sifatnya. Dalam bukunya Adversus Maracion, ia
menjelaskan bahwa tuhan itu esa. Akan tetapi didalam bukunya Adversus praxean , ia menyatakan bahwa tuhan
mempunyai tiga oknum yaitu: Bapak, Anak,Roh kudus.inilah untuk pertama kalinya istilah
Trinitas dipratekkan. Dalam
bukunya, De Puditicia, ia menolak pendapat yang mengatakan bahwa uskup dapat
mengampuni dosa.[6]
1.1 Augustinus
A. Riwayat hidup
Augustinus lahir di Tagasta, Numudia
(Algeria sekarang) , pada abad 13 November 384. Ayah, Patricius, adalah seorang
pejabat pada kekaisaran Romawi, yang tetap kafir sampai kematiannya pada tahun
370. Ibunya Monika adalah penganut agama Kristen yang amat taat, pendidikan
yang mula mula diterima nya adalah dalam bidang gramatika dan arimatika ia
sangat benci pada gurunya yang menggunakan hukuman dalam metode mengajarnya,
suatu temapta orang kafir atau lingkungan orang kafir. Tahun 369-370 dihabiskan
nya waktu di rumah sebagai pengguran, tapi suatu bacaan tentang cicer yang
telah membimbingnya ke filsafat.[7]
B. Pokok pemikirannya
Menurutnya, dibalik keteraturan dan
ketertiban alam semesta ini pasti ada yang mengendalikan yaitu Tuhan. Kebenaran
mutlak ada pada ajaran agama. Kebenaran berpangkal pada aksioma bahwa segala
sesuatu diciptakan oleh Allah dari yang tidak ada ( creation ex nihilo )
.kehidupan yang terbaik adalah kehidupan bertapa, dan yang terpenting adalah
cinta terhadap Tuhan.
Sebelum
dia Tabbil dia menyamakan antara agama dan fisafat dan setelah dia Tabil dia
mendahulukan agama dari pada filsafat.
2.Periode
Skolastik
Zaman
skolastik dimulai sejak abad ke-9,jika tokoh paristik adalah pribadi-pribadi
yang lewat tulisannya memberikan bentuk pada fikiran filsafat dan teologi pada
zamannya.Para tokoh zaman skolastik adalah para pelajar dilingkungan sekolah
kerajaan dan sekolah katedral yang dididrakan oleh raja Karel Agung (742-814) .
Dengan
demikian , kata skolastik menunjukkan pada suatu periode di abad pertengahan
ketika banyak sekolah didirikan dan banyak pengajaran ulung bermunculan . Namun
dalam arti yang lebih khusus , kata “skolastik”
menunjuk pada suatu metode tertentu ,yakni metode skolastik.[8]
2.1 Anselmus
A. Riwayat hidup
Anselmus berasal dari Aosta
,Piemont.kedalaman pengetahuan keagamaan menyebabkan beliau diangkat menjadi
uskup di Canterbury.itulah sebabnya namanya selalu disebut dengan nama
kotanya(Canterbury ). Anselmusadlah filsuf yang besar yang produktif .
Diantaranya karya nya terpenting adalah “Curdeus homo” (mengapa Allah
menciptakan manusia).
B.Pokok Pemikirannya
Anselmus berpendapat bahwa kunci argument Anselmus tentang adanya Tuhan
ialah pernyataannya yang menyatakan bahwa apa yang kebesarannya tidak
terpikirkan tidak mungkin hanya ada didalam pikiran. Tuhan itu kebesarannya tak
terpikirkan (kebesaran Maha besar) itu tidak mungkin hanya aa dalam pikiran. Ia
itu ada juga dalam kenyataan (jadi benar-benar ada diluar pikiran). Tuhan itu
maha besar, ada didalam pikiran, dan ada juga diluar pikiran. Secara kasar,
argument ini mengajarkan bahwa apa yang dipikirkan, berarti objek itu
benar-benar ada, pikiran objek itu tidak ada.
“ Believe In Order to
Understand “ percayalah lebih dulu supaya mengerti. Ia mengatakan bahwa wahyu
harus diterima lebih dahulu sebelum kita mulai berpikir. Jadi akal hanyalah
pembantu wahyu. Jika sesuatu tidak ada dalam wahyu maka akal diperlukan untuk
menemukan kebenaran . sehingga akal dan wahyu bisa saling melengkapi tetapi
kita harus lebih mengutamakan wahyu karna wahyu adalah sumber kebenaran yang
paling utama. Sedangkan akal hanyalah sebagai pembantu.
Didalam filsafat Anselmus kelihatan iman
merupakan tema sentral pemikirannya. Iman kepada kristus adalah yang paling
penting sebelum yang lain. Dari sini kita dapat memahami pernyataannya credo ut
intellectum yang terkenal itu. Ungkapan ini menggambarkan bahwa ia mendahulukan
iman dari pada akal. Arti ungkapan itu kira-kira percaya agar mengerti (believe
in order to understand) secara lebih sederhana: percayalah lebih dulu supaya
mengerti. Ia mengatakan bahwa wahyu harus diterima lebih dulu sebelum kita
mulai berfikir.
Dalam membuktikan adanya Tuhan, Anselmus
menjelaskan lebih dulu bahwa semua konsep adalah relatif. Karena didalam
makhluk kesempurnaan itu bervariasi, maka kesempurnaan yang universal haruslah
ada. Menurut pendapatnya, makhluk terbatas ini tidaklah menciptakan dirinya
sendiri, mereka memerlukan pencipta, itu adalah Tuhan. lebih jauh, semua
makhluk memiliki sejumlah kebaikan, itu menunjukkan adanya kebaikan maha tinggi
yang disana semua makhluk berpartisipasi.[9]
2.2 Thomas Aquinas
A.
Riwayat Hidup
Ia lahir di Roccasecca, Italia, pada tahun 1225 dari keluarga bangsawan,
baik bapaknya maupun ibunya. Pada masa mudanya dia hidup bersama pamannya yang
menjadi pemimpin ordo di Monte Cassino. Ia
berada disana pada tahun 1230-1239. Pada tahun 1239-1244 ia belajar di
Universitas Paris di bawah bimbingan Albertus Magnus (St.Albert the Great).
Sampai tahun 1252 ia dan Albertus tetap berada di Cologne. Tahun 1252 ia
kembali belajar di Universitas Paris pada fakultas Teologi. Tahun 1256 ia
diberi ijazah dalam bidang teologi dan ia mengajar disana sampai tahun 1259.
Tahun 1269-1272 ia kembali ke Universitas Paris untuk menyusun tantangan
terhadap ajaran Ibnu Rusyd. Sejak tahun 1272 ia mulai mengajar di Universitas
Napoli. Ia meninggal pada tahun 1274 di Lyons. Karyanya yang paling penting
ialah Summa Theologica.[10]
B.Pokok
Pemikirannya
Filsafat Thomas Aquinas
berhubungan erat dengan teologia. Sekalipun demikian pada dasarnya fisafatnya
bisa dipandang sebagai suatu filsafat kodrati yang murni. Sebab ia tahu benar
akan tuntutan penelitian kebenaran, dan secara jujur mengakui, bahwa
pengetahuan insani dapat diandalkan juga. Dengan demikian Thomas menyimpulkan
adanya dua macam pengetahuan yang tidak bertentangan , tetapi yang berdiri
sendiri secara berdampingan, yaitu pengetahuan alamiyah,yang berpangkal
pada akal yang terang serta memiliki hal-hal yang bersifat insani umum sebagai
sasarannya, dan pengetahuan iman, yang berpangkal dari wahyu dan
memiliki kebenaran Ilahi, yang ada di dalam kita suci sebagai sasarannya.
Thomas
Aquinas memberikan contoh dengan pengetahuan bahwa 2 dikali 2 = 4 yang dapat
diproleh manusia melalui akalnya tampa membutuhkan wahyu. Pengenalan Tuhan
dengan menggunakan akal , disebut Thomas Aquinas sebagai “Teologi Naturalis”
yang didasarkan pada pemikiran yang mendalam( a pesteriori).[11]
Adapun pembuktian adanya Tuhan dapat dirumuskan pada 5
argumen, sebagai berikut:
1.
Di dalam alam empiris terdapat
hal-hal yang mungkin ada dan tiada, dia mungkin ada sebelum dia berada, tetapi
setelah dia ada berarti telah ada/wajib ada. Semua yang ada didunia tidak berada sendiri, tetapi diadakan, dan oleh
karena semuanya itu juga dapat rusak, maka ada kemungkinan semuanyaitu ada,
atau semuanya itu tidak ada, maka pada suatu waktu mungkin saja tidak ada
sesuatu. Jikalau pengandaian ini benar , maka sekaran juga tidak ada sesuatu.
2.
Di dalam kehidupan selalu
terdapat tingkatan tentang yang baik (baik, lebih baik, kurang baik). Apa yang disebut kurang baik , atau lebih baik itu
ditentukan sesuai dengan sesuatu yang menyerupainya yang dipakai sebagai
ukuran. Apa yang lebih baik adalah apa yang lebih mendekati apa yang terbaik.
Jadi, jikalau ada yang kurang baik, yang baik, dan yang lebih baik semuanya
mengharuskan adanya yang terbaik. Demikian juga halnya dengan yang kurang benar
, yamg benar, dan yang lebih benar. Dan lain sebagainya. Dari ini dapat
disimpulkan, bahwa ada sesuatu yang menjadi sebab dari segala yang menyebabkan
semua itu adalah Allah.
3.
Di antara makhluk Tuhan
terdapat ciptaan yang tidak berakal, tetapi memiliki suatu kekuatan, sehingga
dapat beradaptasi dengan kehidupannya. Hal ini bisa terjadi karena telah
diarahkan oleh suatu tokoh yang berakal dan berpengetahuan yaitu Tuhan.
4.
Adanya sebab di dunia ini
menyebabkan adanya akibat. Terjadinya (munculnya) akibat bukanlah bersumber
dari dirinya sendiri melainkan dari yang lain. Karena itu, ada sebab bagi
adanya alam, yaitu Allah.
5.
Adanya gerak mengharuskan
adanya yang menggerakkan. Pengerak itu
adalah Tuhan ( dibandingkan dengan argumentasi gerak yang diajukan oleh
Aristoteles). Dengan lima argument diatas Thomas Aquinas yakin bahwa manusia
akan sampai pada pengenalan Tuhan dengan menngunakan pemikirannya. Untuk
memudahkan pemahaman tersebut, beliau mengajukan rumusan adanya tiga perantar
(via) yaitu:
1.
Via psitiva , yaitu adanya kumpulan positif didunia ini dapat dijadikan
sebagai suatu model terhadap adanya Tuhan, yang juga mempunyai kebaikan.
2.
Via negative , yaitu disamping adanya yang negative dalam kehidupan
manusia tentu ada nilai kebaikannya( yang baik) yaitu Tuhan .
3.
Via aminen Tiae, yaitu jika manusi bisa terbuat baik, tentu saja Tuhan
lebih lagi bisa melakukannya. [12]
E. Pengaruh filsafat pertengahan terhadap logika agama
dan kebenaran
Latar
belakang dimulainya filsafat abad pertengahan adalah sikap ekstrem para
pemuka agama nasrani didunia barat (
eropa) pada tahun 476- 1492 M. pada masa ini , para pemuka agama nasrani ( pihak gereja) membatasi
aktifitas berpikir para filosof. Berdalih keimanan , segala potensi akal yang
bertentangan dengan lkeyakinan para gerejawa , dibabat habis , para filosof
dianggap murtad , dihukum berat ( dikucilakan) hingga hukaman mati.
Akibatnya, ilmu
pengetahuan terlambat dan nyaris tidak
berkembang semuanya diatur oleh dokrin-
dokrin gereja yang berdasarkan keyakinan buta
( fanatic). Sehingga , filsafat abad pertengahan disebutjuga dengan nama
adab kegelapan . Masa peradaban manusia dikukung oleh banyak ketidaktahuan.[13]
F. Penutup
Manusia merupakan
ciptaan tuhan tercanggiah (Qs 17:70)
memiliki banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya. Kelebihan yang paling
utama adlah akal ( rasionya) . Betapa tidak, denga akal manusia memiliki rasa
ingin tau yang diaktualisasikan
dalambentuk bertanya. Melalui rasio manusia mampu memberikan
jawaban terhadap aneka pertanyaan yang
dirajukan Manusia yang bertanya dan
manusia pula yang menjawab .
Filsafat pada abad pertengahan merupakan
suatu arah pemikiran yang berbeda sekali denga arah pemikiran dunia kuno.
Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru sekali ,ditengah
– tengah suatu rumpun bangsa yang baru
yaitu bangsa eropa barat . filsafat yang baru ini di sebut scolastik.
Ciri – ciri
filsafat pertengahan dibarat yaitu:
Ø Tindakan
gereja sangat membelenggu kehidupan manusia
Ø Bersifat
di dalam lingkungan ajaran Aristoteles
Ø Dikenal aliran patristic dan scolastik
Masa abad pertengahan ini juga dapat
dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiringi manusia
kedalam kehidupan system kepercayaan yang picik dan fanatic , dan menerima
ajaran gereja secara membabi buta . Karena itu perkembangan ilmu
pengetahuan terlambat
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Hadiwijono
, Harun, Sari Sejarah Filsafat Barat 1, Kanisius
Poedjawijatna
, Pembimbing ke arah Alam filsafat, Rineka
cipta
Saebani
, dan Hakim , filsafat umum dari
mitologi sampai Teofilosofi, Bandung : Pustaka setia,
Tafsir
, Ahmad, Filsafat umum akal dan hati sejak Thales sampai capra , Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya
Bakti
, Hasan ,Nasution, Filsafat umum, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001
Http://
Scarmakalah . blogspot.com/2012/filsafat –abad-pertengahan: Html
Nuraminsaleh . blogspot.com /2012/12
Afladbur
hanuddin. Wordpress.com > Beranda>Filsafat ilmu
[1]Http://scarmakalah.blogspot.com/2012/filsafat-abad-pertengahan:html
[2]Dr
Hasan Bakti Nasution, filsafat umum (Jakarta:gaya media pratama, 2001)
[3]Nuraminsaleh.blogspot.com/2012/12
[4] Hakim dan saebani,filsafat umum dari mitologi
sampai teofilosofi,(Bandung :Pustaka setia,hal : 37
[7]
Hadiwijono,sari sejarah filsafat barat I (kanisius,hal 79)
[8] Poedjawijatna, Pembimbing Ke arah Alam
Filsafat,(Rineka Cipta, hal.81)
[9] Dr. Ahmad Tafsir, filsafat Umum Akal dan
Hati Sejak Thales sampai Capra, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya) hal 95-96
[10] Ibid, hal 96
[11] Hadiwijono, Op.cit., hal 104
[12] Hasan Bakti Nasution, Op.cit., hal104-105
[13]
http://betetsyas.blogspot .co.id /2011/04/pengaruh-filsafat-abad pertengahan
–html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar